DIAGMAGNETIK
a. Pengertian :
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk
menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai medan magnet. Sifat ini
menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik merupakan sifat magnet yang paling
lemah, yaitu tidak permanen dan hanya muncul selama berada dalam medan magnet
luar, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet
yang kuat.
Material
diamagnetik mempunyai susceptibility magnetik yang kecil dan bernilai negatif.. Besarnya momen magnetik yang diinduksikan sangat kecil, dan dengan arah yang berlawanan dengan arah medan luar. Permeabilitas relatif (μr) lebih kecil dari satu dan suseptibilitas magnetiknya negatif, sehingga besaran B dalam bahan diamagnetik lebih kecil daripada dalam vakum. Jika disimpan diantara kutub-kutub dari electromagnet yang kuat, material diamagnetik akan ditarik ke daerah yang bermedan lemah.
diamagnetik mempunyai susceptibility magnetik yang kecil dan bernilai negatif.. Besarnya momen magnetik yang diinduksikan sangat kecil, dan dengan arah yang berlawanan dengan arah medan luar. Permeabilitas relatif (μr) lebih kecil dari satu dan suseptibilitas magnetiknya negatif, sehingga besaran B dalam bahan diamagnetik lebih kecil daripada dalam vakum. Jika disimpan diantara kutub-kutub dari electromagnet yang kuat, material diamagnetik akan ditarik ke daerah yang bermedan lemah.

Gambar
Susunan momen dipol magnet dan kurva 1/χ vs T
Secara umum
sifat-sifat material magnetik dapat disimpulkan dalam tabel berikut ini:

Gambar Klasifikasi material magnetik
berdasarkan susunan momen dipol atau spin[3].
b. Sifat :
·
Semua material menunjukkan peristiwa
diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh karena itu, diamagnetik
adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron, termasuk elektron
inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun
demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan
kekuatan magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik.
·
Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan
sangat kecil artinya ialah memiliki sitat magnetik yang lemah
·
Superkonduktor adalah contoh diamagnetik
sempurna
c. Bahan diamagnetik adalah
bahan yang sulit menyalurkan garis gaya magnet (ggm). Contoh: Bismuth,
tembaga, emas, perak, seng, garam dapur. Bahan yang resultan
medan magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan
spinnya tidak nol (Halliday &
Resnick, 1989). Bahan diamagnetik tidak mempunyai
momen dipol magnet permanen.
Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar,
maka elektron-elektron dalam
atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga
menghasilkan resultan medan
magnet atomis yang arahnya berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak
orbital elektron sehingga
semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya
mempunyai elektron orbital.Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom
dalam bahan tersebut mempunyaispin elektron yang tidak berpasangan.

Dalam bahan diamagnetik hampir semua spinelektron
berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik
adalah 0——<>m. Contoh bahan diamagnetik yaitu
: bismut, perak,emas, tembaga dan seng.Bahan diagmanetik memiliki
negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet.
bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak mempertahankan sifat
magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan diamagnetic semua
elektron dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat bersih per atom.
sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron dibawah
pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik, termasuk tembaga,
perak, dan emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika
dikenai medan magnet.
Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang
cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat. Semua material
menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet. Oleh
karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan
elektron, termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa
diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh
lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun
paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut
'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organic seperti minyak bumi
dan beberapa jenis plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri
,emas dan bismut.
Superkonduktor adalah contoh diamagnetic sempurna.
Secara
susunan konpigurasi elektron kita dapat lihat bahwa bahan diamagnetik terlihat
memiliki elektron yang tidak berpasangan dengan jumlah yang relatif banyak jika
dibandingkan dengan jenis bahan magnet lainnya seperti yang dapat kita lihat
pada tabel dibawah ini :

d.
Ciri-ciri dari bahan diamagnetic
· Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah nol.
· Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih
kecil.
· Permeabilitas bahan ini: u <> o.
e. Contoh : Material yang disebut diamagnetik umumnya
berupa benda yang disebut ‘non-magnetik’, termasuk di antaranya air, kayu,
senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis plastik, serta beberapa
logam seperti tembaga, merkuri, emas dan bismut.
f.
Magnetisasi Pada Bahan Diamagnetik
Diamagnetisme
adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika dikenai
medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Hal ini terjadi karena Gerak orbital bertindak seperti loop arus kecil .
Kita dapat mangibaratkan loop ini berorientasi secara acak , seperti dalam
kasus paramagnetik. Ketika medan magnet diberikan pada sebuah elektron bebas
dalam loop arus kecil, Induksi Faraday menyebabkan elektron dipercepat atau
diperlambat. Hal ini pada gilirannya mengubah arus efektif dalam lingkaran,
yang mengubah kekuatan dipol.

Karena muatan negatif dari elektron meningkat, dipol
magnetik dalam arah yang berlawanan dengan arah medan magnet timbul
g.
Bahan Diamagnetik dalam medan magnet
Bila
bahan diamagnetik ditempatkan dalam medan magnet H, maka vektor magnetisasi M
akan berarah berlawanan dengan medan luar dan menyebabkan medan di dalam
material sedikit lebih kecil dari µ0 H.
Jika bahan diamagnetik diberi medan magnet luar,
maka elektron-elektron dalam
atom akan berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan
medan magnet atomis yang
arahnya berlawanan. Karena medan magnet atomis yang
berlawanan maka menimbulkan gaya yang dapat menyebabkan saling tolak menolak
anatara bahan diamagnetik dengan sumber magnet. Dan gaya ini lah salah satu
faktor adanya diamagnetic levitation. Serta resultan medan dalam bahan Nol.
Teori Diamagnetik
Dipol – dipol dalam bahan tidak permanen, efek
magnetiknya sangat kecil, momen induksinya cenderung berlawanan arah dengan
medan eksternalnya, sehingga suseptibilitasnya berharga negatif dan relatif
kecil, dan tidak tergantung pada perubahan suhu. Ditinjau 2 teori diamagnetik :
1)
Teori Diamagnetik Landau
Berdasarkan
pada keberadaan elektron konduksi. Dalam daerah magnet (B) terdapat muatan (q)
yang bergerak dengan kecepatan v, maka berlaku :
F = q x (v x
B),
dimana F adalah
gaya yang bekerja (gaya Lorentz)
Lintasan muatannya berbentuk helik atau skrup. Untuk menyederhanakan
ditinjau v tegak lurus B, maka nilai F = q v B, sehingga lintasan berbentuk
lingkaran. Sesuai hukum lenz, gerakan muatan ini menimbulkan momen magnetik
yang berlawanan arah dengan B. kelakuan electron konduksi ini dapat
menghasilkan diamagnetik pada bahan.
2)
Teori Diamagnetik Langevin
Pada elektromagnetik, kita telah mengenal Hukum lenz : Saat fluks magnetik pada rangkaian listrik berubah, arus imbas induksi akan muncul dalam arah sedemikian rupa sehingga arah tersebut menentang perubahan yang menghasilkannya. Pada superkonduktor atau pada orbit elektron dalam atom, arus induksi sepanjang medannya ada. Medan magnet arus induksi berlawanan arah dengan medan magnet luar dan momen medan magnet yang dihubungkan dengan arus adalah momen diamagnetik. Pada logam normal ada kontribusi diamagnetik dari konduksi elektron dan diamagnetisnya tidak dirusak oleh benturan elektron
Tidak ada komentar:
Posting Komentar